Abstract
Dunia desain telah tumbuh serta berkembang pesat hingga hari ini, dan masih banyak hal untuk dibahas pada wilayah design research, salah satunya ialah mengenai pemahaman tentang makna dari desain itu sendiri. Munculnya pertanyaan tersebut didasarkan kepada pemahaman yang menterjemahkan desain hanya pada proses styling saja dan tidak memahami bahwa proses desain telah dimulai ketika manusia mulai berpikir untuk mengatasi keterbatasan serta memenuhi kebutuhan. Persoalan pemahaman desain tersebut dijawab melalui proses desain yang menggunakan pendekatan material sehingga didapatkan bahwa aktivitas desain telah melibatkan pemikiran semenjak dari awal hingga pada perwujudannya. Pada proses desain berbasis pendekatan material, menemukan dan memunculkan bakat material pada sebuah produk merupakan unsur utama yang harus diusahakan. Kondisi tersebut sama halnya dengan menemukan DNA dan identitas dari sebuah produk yang dihasilkan sehingga dapat memunculkan aspek kegunaan (utilitarian) dan aspek estetik (dekoratif). Metode yang digunakan dalam menjawab persoalan tersebut berupa penelitian kualitatif menggunakan perspektif emic dan penelitian desain berbasis material, sehingga melalui metode tersebut didapatkan pemahaman desain yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan istilah rekayasa. Melalui pemahaman demikian, desain lebih mudah dipahami karena sangat dekat dengan realita keseharian dan lebih mudah untuk diajarkan, bahkan dapat menterjemahkan pengertian mengenai brand identity dari produk secara lebih lugas.
Cite
CITATION STYLE
Guspara, W. A. (2017). Pendekatan Material Sebagai Alternatif Untuk Pengembangan Produk. Jurnal Invensi, 2(2), 33–42.
Register to see more suggestions
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.