Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi biaya operasional kapal yang diperoleh dengan penggunaan fasilitas listrik dermaga yang digunakan sebagai pengganti penggunaan Auxiliary Engine (mesin bantu) yang menggunakan Bahan Bakar Minyak. Metode penelitian yang digunakan metode mixed method (kombinasi kualitatif dan kuantitatif). Teknik analisis yang digunakan adalah Cost Benefit Analysis (CBA) dengan membandingkan penggunaan bahan bakar minyak dan shore connection. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan shore connection dapat menurunkan biaya operasional kapal sebesar Rp. 6.016.349.488 / tahun dalam efisiensi penggunaan biaya bahan bakar, sedangkan tentang keandalan Auxiliary Engine (AE) didapatkan efisiensi hingga Rp. 1.903.000.000/ tahun. Karena setelah penggunaan shore connection sebagai pengganti penggunaan AE yang menggunakan BBM, maka tidak adanya kerusakan AE, sehingga dapat mengurangi biaya perbaikan kapal. Adanya penggunaan fasilitas listrik melalui shore connection juga dapat mendukung tercapainya program pemerintah yaitu Go Green Port (Environmental Friendly) melalui adanya pengurangan pencemaran udara oleh gas buang cerobong kapal sebagai implementasi dari MARPOL Annex VI dan melaksanakan regulasi permenhub nomor 29 tahun 2014 pasal 37 tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim. Akan tetapi adanya kekurangan dari penggunaan shore connection ini adalah diperlukan biaya investasi pemasangan instalasi cable connection di kapal yang cukup besar dan adanya kenaikan besaran biaya pemakaian listrik yang berbanding lurus dengan kenaikan tarif listrik pemerintah setiap tahunnya.
CITATION STYLE
Dewi, A. M., Prasongko, P., & Pambudi, M. A. L. (2023). Optimalisasi Fasilitas Listrik Dermaga dan Peningkatan Keandalan Auxiliary Engine Kapal terhadap Efisiensi Biaya Operasional Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas. Saintara : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Maritim, 7(2), 1–6. https://doi.org/10.52475/saintara.v7i2.190
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.