Prevalensi penyakit periodontal pada anak down syndrom lebih tinggi daripada anak sehat. Selain penyakit periodontal, anak down syndrom juga memiliki karakter yang khas seperti oral hygiene (indeks kebersihan gigi dan mulut) yang buruk. .Tindakan promotif dan preventif harus ditekankan karena tindakan kuratif memerlukan penanganan yang lebih kompleks serta biaya yang lebih besar. Upaya promotif dilakukan melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut (Dental Health Education) khususnya edukasi tentang pemeliharaan oral hygiene. Salah satu kekurangan dari anak down syndrom adalah sulitnya memahami dan menerima materi dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut apabila diberikan dengan metode standar oleh karena itu penulis mencoba memodifikasi metode penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan musik, lagu dan tari. Tujuan Penelitiana adalah adalah membuat model konseptual PKG menggunakan musik, tari dan lagu . Hasil Penelitian berdasarkan penilaian para ahli menujukan bahwa media layak digunakan bagi anak down syndrom.
CITATION STYLE
Primawati, R. S. (2020). MODEL KONSEPTUAL PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI MENGGUNAKAN MUSIK TARI DAN LAGU BAGI ANAK DOWN SYNDROM. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi, 1(2), 55–61. https://doi.org/10.37160/jikg.v1i2.530
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.