Kecemasan menjelang persalinan akan mengakibatkan peningkatan kecemasan ke level yang lebih tinggi dan meningkatkan resiko cedera dan akan mempengaruhi kontraksi menjadi hypotonic. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan persalinan yaitu kurangnya komunikasi terapeutik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien persalinan kala 1 fase aktif di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. Metoda penelitian yang digunakan deskriptif korelasional. Populasinya adalah pasien bersalin kala 1 fase aktif, di ruang bersalin. Sampel 30 orang secara accidental sampling selama 3 minggu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner komunikasi terapeutik dan kecemasan yang sudah baku. Uji hipotesis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukan persentasi komunikasi terapeutik paling tinggi pada kategori “kurang” sebanyak 13 orang (43.33%), untuk tingkat kecemasan paling tinggi kategori “berat” sebanyak 20 orang (66.66%). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien persalinan kala 1 fase aktif dengan P-value = 0,026, nilai koefisien korelasi 0.463 artinya kekuatan hubungannya cukup. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar bidan dapat memberikan pelayanana yang terbaik terhadap pasien dengan meningkatkan komunikasi terapeutik untuk mengurangi kecemasan pada ibu bersalin.
CITATION STYLE
Marlina, L., Nurdianti, R., & Handayani, D. S. (2021). RELATIONSHIP OF THERAPEUTIC COMMUNICATION WITH ANXIETY OF FIRST ACTIVE PHASE LABOR PATIENTS IN DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA’S HOSPITAL. JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA, 9(1), 72–78. https://doi.org/10.36973/jkih.v9i1.303
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.