Dermatophytosis is an infection caused by mold and attacks the superficial layer of the cat’s skins. Mold genus which often infects is Microsporum canis, M. gypseum and Trichophyton mentagrophytes. Dermatophytosis can infect cats and spread to humans because it is zoonotic. Pet owners who have a good knowledge and practice of caring for pets can reduce the risk of zoophilic. This study aimed to determine at the relationship of knowledge, attitudes, and practices of cat owners to the incidence of dermatophytosis. This quantitative study used a control case design with 165 cat owners who visited Puskeswan Cimahi in January to February 2020 as the study sample, which consisted of 33 sample cases groups and 132 sample control groups. The results showed that the practice of cat owners variables regarding to release of pet cats, the practice of cleaning the cat’s place to eat and drink, and the practice of washing hands before contacting cats had a relationship with the incidence of dermatophytosis in their pet cats, while the other variables are not related. Promotive about dermatophytosis paints should be increased. That is for increasing the cat owner’s knowledge about dermatophytosis. Good quality of preventive and curative supports is needed to decrease dermatophytosis incidence and also the risk of getting infected to other cats and humans. Abstrak Dermatofitosis merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh kapang dan menyerang lapisan superfisialis pada kulit kucing. Genus kapang yang paling sering menyerang yaitu Microsporum canis, Microsporum gypseum dan Trichophyton mentagrophytes. Dermatofitosis dapat menyerang kucing serta dapat menular kepada manusia karena bersifat zoofilik. Pemilik hewan yang memiliki pengetahuan dan praktik pemeliharaan hewan yang baik dapat mengurangi risiko terjadinya transmisi infeksi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan pengetahuan, sikap, dan praktik pemilik kucing terhadap kejadian dermatofitosis pada kucing peliharaannya. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain kasus kontrol dengan sampel penelitian sebanyak 165 pemilik kucing yang berkunjung ke Puskeswan Kota Cimahi periode bulan Januari-Februari 2020, sampel penelitian tersebut terdiri dari 33 sampel kelompok kasus dan 132 sampel kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemilik kucing mengenai pelepasliaran kucing, praktik membersihkan tempat makan dan minum kucing, dan praktik mencuci tangan sebelum berkontak dengan kucing memiliki hubungan terhadap kejadian dermatofitosis pada kucing peliharaannya, sedangkan variabel lainnya tidak berhubungan. Upaya promotif tentang dermatofitosis pada kucing perlu ditingkatkan, hal ini bertujuan agar pengetahuan pemilik kucing mengenai dermatofitosis dapat meningkat. Dukungan preventif dan kuratif yang berkualitas serta berkelanjutan pun diperlukan agar dapat mengurangi kejadian dermatofitosis dan risiko penularannya kepada sesama kucing maupun manusia.
CITATION STYLE
Yulianti, D., Wismandanu, O., & Afriandi, I. (2021). Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Pemilik Kucing yang Berkunjung ke Puskeswan Kota Cimahi terhadap Kejadian Dermatofitosis pada Kucing Peliharaannya. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 31(3), 245–256. https://doi.org/10.22435/mpk.v31i3.3397
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.