Berdasarkan hasil analisis mikrofauna dapat diketahui bahwa urutan lingkungan pengendapan daerah penelitian adalah sebagai berikut : dari kedalaman 40 m sampai 28 meter, adalah lagun pantai, dari 23,50 – 23m adalah neritik dalam, kedalaman antara 19,50 – 19m, lingkungan pengendapannya antara neritik dalam–neritik tengah, kedalaman antara 16 m sampai dengan 8,50 m, adalah lingkungan neritik dalam, sedangkan sampai kedalaman 0,5 m (-50 cm) adalah lingkungan lagun pantai. Endapan Holosen yang dapat dikenali pada BH-01 dan BH-02 adalah mulai dari permukaan dasar laut sampai dengan kedalaman 15 meter yang diendapkan pada lingkungan Neritik dalam. Sedangkan dari kedalaman 15 meter ke bawah adalah merupakan endapan yang berumur Plistosen yang diendapkan pada lingkungan Neritik dalam tengah dan lagun pantai. Model siklus pengendapan yang terjadi di daerah penelitian adalah dari pantai lagun pada jaman Plistosen kemudian terjadi transgresi (genang laut) pada akhi r Plistosen yang mengendapkan sedimen berlingkungan neritik, kemudian regresi (susut laut) pada awal Holosen sehingga diendapkan sedimen yang berlingkungan pantai lagun kemudian terjadi transgresi sehingga merendam endapan pantai lagun sekarang.
CITATION STYLE
Lugra, I. wayan. (2009). LINGKUNGAN PENGENDAPAN SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR, BERDASARKAN ANALISIS MIKROFAUNA DARI CONTOH PEMBORAN INTI. Buletin Sumber Daya Geologi, 4(3), 37–46. https://doi.org/10.47599/bsdg.v4i3.186
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.