Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menemukan komplikasi selama kehamilan secara nasional sebesar 24%, sedangkan yang dimiliki provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih diatas angka nasional yaitu sebesar 33%(4). Komplikasi selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satu diantaranya yaitu belum adanya persiapan kehamilan saat sebelum konsepsi. Perempuan dengan riwayat merariq di pulau Lombok tahun 2015 tidak melakukan persiapan kehamilan baik dari konsumsi suplemen dan perilaku kesehatannya(8). Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi perbedaan persiapan kehamilan berdasarkan persepsi ibu tentang kebutuhan asam folat, zat besi dan kalsium di kota Mataram dan kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bersifat analitik komparatif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel yang diperoleh yaitu 64 orang. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kota Mataram dan Puskesmas kabupaten Lombok Barat pada bulan September – Oktober tahun 2017. Variabel diukur menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Sebagian besar responden tidak melakukan persiapan kehamilan dan berpersepsi perlu mengkonsumsi asam folat, namun tidak perlu mengkonsumsi zat besi dan kalsium. Terdapat perbedaan bermakna persiapan kehamilan antara ibu yang berpersepsi perlunya mengkonsumsi asam folat dan zat besi dengan nilai p<0,05. Persepsi responden tentang perlunya mengkonsumsi asam folat, zat besi dan asam folat mempengaruhi persiapan kehamilan yang dilakukan oleh calon ibu. Diharapkan adanya penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan kehamilan.
CITATION STYLE
Setyawati, I., & Handayani, S. (2018). Persepsi Ibu HamilTentang Kebutuhan Asam Folat, Zat Besi, Dan Kalsium Sebagai Persiapan Kehamilan Di Kota Mataram Dan Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 6(2), 1–5. https://doi.org/10.37824/jkqh.v6i2.2018.31
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.