Penyakit diare adalah suatu gangguan pada saluran pencernaan yakni tinja ataupun feses berubah menjadi cair serta berlangsung 3 kali ataupun lebih dengan kurun waktu 24 jam dan bisa dibarengi muntah-muntah, sehingga penderita mengalami dehidrasi dan apabila tidak segera ditangani akan dapat menyebabkan kematian. Permasalahan diare tidak bisa dibiarkan dan harus ditangani karena diare dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Perlu dilakukan pengelompokan daerah dengan tujuan agar pemerintah Jawa Barat dapat melakukan pengambilan keputusan terhadap permasalahan diare di Provinsi Jawa Barat, seperti daerah mana saja yang perlu perhatian secara khusus. Algoritma yang digunakan adalah algoritma k-means clustering dengan beberapa langkah yaitu seleksi data, pre-processing data, transformasi data, data mining, dan interpretasi/evaluasi. Pengelompokan daerah penyebaran diare dengan bantuan dari metode elbow sebagai penentuan jumlah cluster terbaik dengan hasil cluster terbaik pada 4 (empat) cluster dalam setiap dataset pertahun dan hasil clustering dibuat visualisasi pemetaan menggunakan tools Quantum GIS (QGIS). Hasil evaluasi model pengelompokan tersebut dengan menggunakan silhouette coefficient pada tahun 2020 mendapatkan index nilai sebesar 0,62 dan index nilai sebesar 0,55 pada tahun 2021, hasil tersebut menunjukkan bahwa kriteria yang diterapkan merupakan struktur yang baik (medium structure).
CITATION STYLE
Maesaroh, M., Nur Padilah, T., & Haerul Jaman, J. (2024). PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS CLUSTERING PADA PENGELOMPOKAN DAERAH PENYEBARARAN DIARE DI PROVINSI JAWA BARAT. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 7(4), 2783–2787. https://doi.org/10.36040/jati.v7i4.7208
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.