Salah satu daerah yang memiliki kerajinan kain tenun sutera sebagai aset budaya hingga saat ini terletak di Desa Pakkanna, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan. Namun, mayoritas masyarakat penenun di desa ini masih memasarkan kain tenun sutera di pasar konvensional. Kondisi alat tenun bukan mesin yang terpencar di rumah-rumah penduduk kadang kala jauh dari pusat perekonomian, sehingga mengarah kepada terbentuknya rantai tataniaga yang panjang. Selain itu, akses pasar yang masih sulit dijangkau mengakibatkan lambatnya proses pemasaran kain tenun sutera, pertumbuhan ekonomi di pasar konvensional termasuk lambat, dan perilaku konsumen yang cenderung mengandalkan pembelian secara online di era digital saat ini. Hal tersebut membuat perekonomian masyarakat penenun tidak mengalami peningkatan dan tentunya berdampak pada kelestarian kain sutera. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap digital marketing dan menganalisis strategi promosi kain tenun sutera yang berimplikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat penenun sutera dengan menggunakan digital marketing. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi penelitian ini yaitu masyarakat di Desa Pakkanna yang bekerja sebagai penenun kain sutera dengan jumlah 125 orang dan diperoleh sebanyak 15 orang sampel. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat penenun di Desa Pakkanna terhadap digital marketing masih kurang. Oleh karena itu, membutuhkan strategi digital marketing yang sesuai dengan kondisi masyarakat penenun Desa Pakkanna.
CITATION STYLE
Aisyah, A., Nia, S., Yulianti, Y., & Indrijawati, A. (2022). Digital Marketing dan Kesejahteraan Ekonomi bagi Pattennung Sabbe Desa Pakkanna Kabupaten Wajo. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 6(1), 26–34. https://doi.org/10.23887/jppsh.v6i1.39455
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.