Perspektif Riba dan Studi Kontemporer-Nya dengan Pendekatan Tafsir Al Quran dan Hadits

  • Parisi S
  • Hermawan I
  • Kurniawan M
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
173Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Paper ini membahas urgensi dan tahapan pelarangan riba dalam perspektif Islam. Studi ini menggunakan kajian pustaka terkait riba dengan pendekatan tafsir Quran dan Hadits. Secara umum, riba terdiri atas 2 kelompok bagian yaitu riba berdasarkan transaksi hutang piutang (riba qardh dan riba jahiliyyah) serta riba berdasarkan transaksi jual beli barang ribawi (riba fadhl dan riba nasi’ah). Berdasarkan Al- Quran, tahapan larangan riba terdiri atas 4 tahap, yaitu Q.S. Ar-Ruum: 39, Q.S. An-Nisa: 160-161, Q.S. Ali Imran: 130 dan tahap terakhir Q.S. Al-Baqarah: 275-281. Adapun salah satu hadits terkait riba yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi saw bersabda “Riba itu mempunyai 73 pintu (tingkatan); yang paling rendah (dosanya) sama dengan seseorang yang melakukan zina dengan ibunya”. Maka tidak ada pembenaran dalam mengambil riba, sebagaimana Rasulullah saw menekankan dalam amanat terakhirnya pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriah, “Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu dan Dia pasti akan menghitung amalanmu. Kata Kunci: Riba, Larangan Riba Dalam Al-Quran dan Hadits, Studi Kontemporer

Cite

CITATION STYLE

APA

Parisi, S. A., Hermawan, I., Kurniawan, M., & Habibullah, I. S. (2018). Perspektif Riba dan Studi Kontemporer-Nya dengan Pendekatan Tafsir Al Quran dan Hadits. JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 8(1), 23. https://doi.org/10.21927/jesi.2018.8(1).23-36

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free