ABSTRAKTumpang sari tanaman pinang dengan tanaman kopi merupakan sebuah kombinasi efektif untuk pemanfaatan lahan. Penanaman kopi dapat dilakukan di antara barisan pinang, sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman dan produktivitas lahan yang optimal. Penelitian dilakukan di Desa Parit Tomo, Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dengan kondisi lahan gambut, dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai nisbah kesetaraan lahan (NKL) pada tanaman tumpang sari pinang dengan kopi serta menentukan model tanam tumpang sari pinang dengan kopi. Penelitian ini menggunakan metode survey pada lahan-lahan petani yang ditanami pinang dan kopi monokultur dan pinang ditumpangsarikan dengan kopi. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja karena pada lokasi-lokasi tersebut terdapat budidaya tumpang sari pinang dengan kopi. Peubah yang diamati yaitu; jarak tanam (m), tinggi batang (m), lingkar batang (cm), ketebalan daun (mm), warna daun, intensitas cahaya (fc), suhu (0C), dan produktivitas lahan (ton ha-1). Untuk menjawab hipotesis yang diajukan, data yang diperoleh di lapangan dilakukan analisis statistika dengan metode deskriptif dalam bentuk tabulasi dan analisis inferensi dengan uji Z berpasangan dengan taraf ? 0,05%. Hasil penelitian menunjukkan, nilai nisbah kesetaraan lahan (NKL) > 1 (1,84), menggambarkan bahwa sistem tumpang sari pinang dan kopi lebih menguntungkan dibandingkan sistem tunggal dan model pola tanam tumpang sari yang baik menurut penulis adalah model 2 .Kata kunci :, tumpang sari, jarak tanam, nisbah kesetaraan lahan ABSTRACTIntercropping areca plants with coffee plants is an effective combination for land use. Coffee planting can be done between rows of areca plants, resulting in optimal plants growth and productivity of the land. The research will be conducted in Parit Tomo, Betara, Tanjung Jabung Barat, with the condition of peatland. This research will be conducted from April to Mei 2018. This study aims to determine the value of land equivalent ratio (LER) in the intercropping of areca plants with coffee plants and determine the model of cultivation intercropping of areca plants with coffee plants. This research used survey method on farmers' land planted monoculture and intercropping with areca plants and coffee plant. The location of this study was chosen intentionally because at these locations there is a cultivation of intercropping with areca plants and coffee plants. The observed variables are; planting distance (m), stem height (m), stem circumference (cm), leaf thickness (mm), leaf color, light intencity (fc), temperature (0C), and land productivity (ton ha-1). To answer the proposed hypothesis, the data obtained in the field is done statistical analysis with descriptive method in the form of tabulation and inference analysis with paired sample Z-test ? 0,05%. The results showed that land equivalent ratio (LER) was > 1 (2,39), illustrating that the areca plants with coffee plants intercropping system was more profitable than a monocropping system and intercropping model which was good according to the authors was model 2.Keywords : intercropping, planting distance, land equivalent ratio
CITATION STYLE
Nasamsir, N., & Harianto, H. (2018). Pertumbuhan dan Produktivitas Lahan Tumpang Sari Tanaman Pinang (Areca catechu L.) dan Kopi (Coffea sp.). Jurnal Media Pertanian, 3(2), 61. https://doi.org/10.33087/jagro.v3i2.64
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.