Rumah-Ku, Rumah Doa Segala Bangsa: Telaah terhadap Yesaya 56:1-8 sebagai Hasil Interkultural Israel Paska Pembuangan

  • Subowo A
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstractIntercultural is a necessity when we meet other people or other communities. Awareness of building relationships in a spirit of equality. In intercultural encounters, the horizon for culture will experience renewal. Text is also a product of culture, which can also experience intercultural encounters. One of the intercultural texts is Isaiah 56: 1-8. This text is important in intercultural theology because it’s contains a theology that is different from ancient Israel. This research was conducted in order to investigate the intercultural processes that occur in the text of Isaiah 56: 1-8. In order to elaborate on the theme, i will present of the pre-exilic community, the exile community and the post-exil community. The description of the three communities is important in the context of detecting intercultural texts. After becoming clear the intercultural process of the text, the text will be used as a foothold in formulating intercultural missions that are relevant to the church in Indonesia. AbstrakDalam sebuah perjumpaan dengan individu atau komunitas lain, interkultural adalah sebuah keniscayaan. Kesadaran akan teologi interkultural menjadi penting, dalam rangka membangun kesadaran membangun relasi dalam semangat kesetaraan. Dalam perjumpaan interkultural, horizon terhadap budaya akan mengalami kebaharuan. Teks sesungguhnya juga adalah produk budaya, yang juga bisa mengalami perjumpaan interkultural. Salah satu teks yang mengalami interkultural adalah Yesaya 56:1-8. Teks ini amat menarik karena mengandung teologi yang berbeda dengan Israel kuno. Penelitian ini dilakukan dalam rangka menelisikproses interkultural yang terjadi pada teks Yesaya 56:1-8. Dalam rangka mengelaborasi tema tersebut, maka penulis akan menyajikan gambaran komunitas pra-pembuangan, komunitas pada masa pembuangan dan komunitas paska pembuangan. Gambaran ketiga komunitas tersebut menjadi penting dalam rangka mendeteksi interkultural pada teks. Setelah menjadi terang proses interkultural pada teks, teks tersebut akan dijadikan pijakan dalam merumuskan misi interkultural yang relevan bagi gereja di Indonesia.

Cite

CITATION STYLE

APA

Subowo, A. T. (2021). Rumah-Ku, Rumah Doa Segala Bangsa: Telaah terhadap Yesaya 56:1-8 sebagai Hasil Interkultural Israel Paska Pembuangan. Aradha: Journal of Divinity, Peace and Conflict Studies, 1(3), 275. https://doi.org/10.21460/aradha.2021.13.639

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free