Jamu tradisional rentan mengalami kontaminasi kapang/khamir dan bakteri, berasal dari bahan baku dan proses produksi yang sederhana dan belum terstandar. Regulasi BPOM RI tahun 2014 mengatur tentang syarat mikrobiologis produk jamu tradisional. UMKM X di Kota Surakarta memproduksi empat varian jamu tradisioanal yang dijual di Kota Surakarta dan Sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa cemaran kapang/khamir, identifikasi spesies kapang dan identifikasi keberadaan bakteri patogen. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak empat varian jamu (beras kencur, kunyit asam, jahe rempah dan temulawak) diambil secara random dan diperiksa. Total cemaran kapang/khamir dihitung dengan metode Angka Kapang Khamir (AKK), sedangkan identifikasi bakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus) diidentifikasi berdasarkan sifat pertumbuhannya pada media selektif diferensial. Hasil penelitian menunjukkan seluruh sampel memiliki nilai AKK >103 koloni/ml dan tercemar Escherichia coli. Hasil identifikasi kapang ditemukan spesies Aspergillus flavus dan Aspergillus niger. Sebanyak 80% sampel jamu yang diperiksa tercemar Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, seluruh sampel jamu yang diperiksa tidak memenuhi standar BPOM RI tahun 2014.
CITATION STYLE
Prabandari, A. S. (2023). Total Kapang Khamir dan Identifikasi Bakteri Patogen pada Sediaan Jamu Tradisional. Indonesian Journal on Medical Science, 10(1), 70–76. https://doi.org/10.55181/ijms.v10i1.408
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.