MENCEGAH PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH MENENGAH

  • Sudjiwanati S
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Masa remaja adalah masa pertumbuhan fisik dan perkembangan  mental emosional, yang masih membutuhkan  bimbingan yang mendasar terhadap masa perkembangan kepribadiannya.  Masa remaja terjadi peristiwa yang dapat membuat bahagia namun juga ada yang membuat menderita karena mendapatkan bullying dari teman dan dari lingkungan hidupnya.  Rumusan masalah adalah adakah pada masa remaja yang menjadi pelaku bullying dan korban bullying. oleh sebab itu perlu dilakukan pencegahan perilaku bullying, sebelum terjadi kasus yang sulit diatasi. Metode penelitian kualitatif dan  analisis deskriptif   yang diperoleh dari temuan di lapangan secara langsung, alat ukur menggunakan tes psikologi yaitu BAUM dan DAM dan HTP dan WARTEGG, dan penyuluhan tentang materi bullying. Hasilnya  terdapat beberapa  siswa  yang memiliki karakteristik emosi labil, perilaku, mudah tersiggung, mudah memaki, adanya perilaku kurang santun, teriak-teriak dan  menggoda dengan  mempermainkan barang temannya,  mengejek, mengolok, mengancam, bahasa yang digunakan menyinggung harga diri teman. Bullying yang terjadi pada siswa di SMP yang   menimbulkan dampak yang buruk bagi pelaku dan korban bullying, dampaknya korban bullying mengalami kecemasan, trauma dan depresi, yang perlu mendapatkan penanganan secara tepat yaitu konseling dan psikoterapi. Kata Kunci: Perilaku, Bullying, Mencegah

Cite

CITATION STYLE

APA

Sudjiwanati, S. (2021). MENCEGAH PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH MENENGAH. PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 4(2), 70–83. https://doi.org/10.37303/peduli.v4i2.155

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free