Tujuan dari artikel pengabdian masyarakat ini adalah untuk mempromosikan pemahaman multikultural, menghormati perbedaan, dan kesiapan untuk berinteraksi dengan orang lain, terutama di kalangan umat, guna meningkatkan kualitas iman Katolik dalam masyarakat multikultural. Untuk mencapai hal ini, mengadopsi pendekatan moderasi menjadi sangat penting. Konsep moderasi dapat bervariasi di berbagai konteks, tetapi melibatkan pengakuan akan keberadaan sudut pandang yang beragam, toleransi, penghormatan terhadap perbedaan pendapat, serta penolakan terhadap kekerasan sebagai sarana untuk memaksakan kehendak. Pendidik agama Katolik memainkan peran penting dalam menyebarkan dan membina budaya moderat dalam masyarakat, dengan tujuan akhir mencapai harmoni dan perdamaian. Hal ini dapat dicapai dengan memperkuat nilai-nilai universal seperti kasih sayang, saling menghormati, dan saling memahami antar komunitas agama. Selain itu, penyuluh agama Katolik bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman umat tentang agama-agama lain, sambil mendorong kolaborasi dan kerjasama antara komunitas agama demi kemajuan masyarakat. Dengan memeluk prinsip-prinsip moderasi, para pembimbing agama Katolik berkontribusi pada perkembangan moral dan etika individu dalam komunitas iman Katolik.
CITATION STYLE
Hamu, F. J. (2023). Peran Penyuluh Agama Katolik Dalam Membangun Moderasi Beragama. Perigel: Jurnal Penyuluhan Masyarakat Indonesia, 2(2), 57–68. https://doi.org/10.56444/perigel.v2i2.849
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.