Tingginya arus petikemas dan keterbatasan luas lapangan penumpukan terminal petikemas di Tanjung Priok menghasruskan terminal petikemas untuk menekan dwelling time. Dwelling time adalah waktu bongkar muat peti kemas yang dilakukan dari kapal sampai petikemas keluar dari pelabuhan. Proses dwelling time di pelabuhan yaitu pre-clearance, customs clearance, dan post-clearance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dwelling time yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok (1) Mengetahui faktor penyebab lamanya dwelling time; (2) Mengetahui dampak dwelling time. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dan studi literatur, data yang dibutuhkan dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik serta website. Faktor- faktor penyebab dwelling time pada umumnya adalah adanya 2 jalur utama Bea Cukai dalam proses pengeluaran peti kemas impor yakni jalur merah dan jalur hijau. Menurut Asngadi (2017) menyatakan jalur merah adalah perlakuan pabean atas Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Tingginya dweliing time dipelabuhan Tanjung Priok sudah lama dialami oleh pemilik barang.
CITATION STYLE
Safira Safira, Banu Radyto Dwi Satrio, Muftiana Wildiansah, Raissa Azaria Andini, & Siti Sahara. (2023). Analisis Pengaruh Dwelling Time Terhadap Efisiensi Bongkar Muat Di Pelabuhan Tanjung Priok. MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang, 20(1), 71–84. https://doi.org/10.56444/mia.v20i1.656
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.