Artikel ini membahas pentingnya partisipasi yang tinggi dalam proses demokrasi, terutama dalam acara berskala besar seperti pemilihan umum, untuk memastikan bahwa warga negara memiliki kebebasan untuk memilih pemimpin mereka berdasarkan hati nurani. Namun, partisipasi yang rendah, seperti "golput" atau yang disebut sebagai golongan putih, dapat menjadi ancaman bagi demokrasi dan mengurangi esensinya. Dalam artikel ini, penulis menggunakan teknik studi literatur. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data-data yang berasal dari buku, skripsi, jurnal, dan berita. Salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat pada pemilu adalah minimnya tingkat pemahaman atau pendidikan masyarakat tentang pemilu. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan menerapkan pendidikan demokrasi bagi warga negara. Dengan adanya pendidikan demokrasi di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas partisipasi politik masyarakat agar nantinya dapat melahirkan calon pemimpin yang berkualitas. Kata Kunci: Partisipasi Politik, Pemilu, Pendidikan Demokrasi
CITATION STYLE
Alfarisyi, M. D., Al Hasani, N., & Maulia, S. T. (2023). Meningkatkan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilu Melalui Pendidikan Demokrasi. Jurnal Politikom Indonesiana, 8(1), 60–68. https://doi.org/10.35706/jpi.v8i1.8766
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.