Manajemen Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Penurunan Debris Index pada Anak Sdn 53 Banda Aceh

  • Imran H
  • Niakurniawati N
  • Wilis R
N/ACitations
Citations of this article
24Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK Manajemen  perilaku kesehatan gigi dan mulut adalah manajemen pendekatan yang menekankan pada pemahaman perilaku anak sekolah dasar didalam mengelola kesehatan gigi dan mulut. Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun. Usia antara 6-12 tahun adalah usia anak duduk di sekolah dasar. Pada permulaan usia 6 tahun anak mulai masuk sekolah, sehingga anak-anak mulai masuk ke dalam dunia baru, dimana mulai banyak berhubungan dengan orang-orang di luar keluarganya dan berkenalan dengan suasana dan lingkungan baru dalam hidupnya. Hal ini dapat mempengaruhi  kebiasaan makan mereka. Kegembiraan di sekolah menyebabkan anak- anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah diberikan kepada mereka. Tujuan pengabdian masyarakat untuk melihat perilaku anak sekolah dasar dalam penurunan debris indeks. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan dengan jumlah sampel 30 murid. Berdasarkan hasil penelitian kami tentang manajemen perilaku kesehatan gigi dan mulut anak SDN 53 Banda Aceh menunjukkan bahwa dari 30 anak kategori pengetahuan baik 15 (50%) anak dan dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria sedang yaitu sebanyak 20 murid (66,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 15 (50%) dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kriteria sedang yaitu sebanyak 10 murid (33,3%). Dari 30 anak kategori tindakan baik 25 (83,3%) anak dan dengan status kebersihan gigi dan mulut kriteria sedang yaitu sebanyak 20 murid (66,6%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik 5 (16,6%) dengan status kebersihan gigi dan mulut pada kriteria sedang yaitu sebanyak 10 murid (33,3%). Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi untuk penurunan debris indek pada anak SDN 53 Banda Aceh.Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan manajemen perilaku kesehatan gigi dan mulut dalam penurunan debris index pada anak SDN 53 Banda Aceh, terjadi peningkatan status kebersihan gigi dan mulut anak SDN 53 Banda Aceh dengan katagori baik 17 anak (56,7%). Kata Kunci : Manajemen Perilaku, Kesehatan Gigi  ABSTRACT Dental and oral health behavior management is a management approach that emphasizes understanding the behavior of elementary school children in managing dental and oral health. School children, according to the WHO (World Health Organization) definition, are children aged between 7-15 years, while in Indonesia it is usually children aged 7-12 years. Age between 6-12 years is the age of children sitting in elementary school. At the age of 6 years, children start going to school, so that children begin to enter a new world, where they start to have a lot of contact with people outside their family and get acquainted with new situations and environments in their lives. This can affect their eating habits. The excitement at school causes children to often deviate from the mealtime habits they have been given. The purpose of community service is to see the behavior of elementary school children in reducing the debris index. The community service method is carried out by interviews and examinations with a sample of 30 students. Based on the results of our research on dental and oral health behavior management in SDN 53 Banda Aceh children, it was shown that out of 30 children in the good knowledge category, 15 (50%) were children and with moderate criteria for dental and oral hygiene status, namely 20 students (66.6%) and who had poor knowledge 15 (50%) with the status of dental and oral hygiene in the moderate criteria, namely as many as 10 students (33.3%). Of the 30 children in the good action category, 25 (83.3%) were children and with moderate dental and oral hygiene status, namely 20 students (66.6%) and who had poor knowledge, 5 (16.6%) with dental hygiene status and mouth on medium criteria, namely as many as 10 students (33.3%). The community service carried out aims to improve children's skills in brushing their teeth to reduce index debris in SDN 53 Banda Aceh children. It can be concluded that there was an increase in dental and oral health behavior management in reducing the debris index in children at SDN 53 Banda Aceh, there was an increase in the oral hygiene status of children at SDN 53 Banda Aceh with a good category of 17 children (56.7%). Keywords: Behavior Management, Dental Health

Cite

CITATION STYLE

APA

Imran, H. H., Niakurniawati, N., & Wilis, R. (2023). Manajemen Perilaku Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Penurunan Debris Index pada Anak Sdn 53 Banda Aceh. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(6), 2267–2273. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i6.9633

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free