Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan dan sikap penduduk asli (natives) Papua dan Aborigin dan para pendatang baru (new settlers) yang menempati tanah Papua dan Australia terhadap alam dalam puisi Monolog Bumi Terjarah karya Alex Giyai (Papua) dan We Are Going karya Oodgeroo Noonuccal (Aborigin). Pendekatan ekokritik digunakan untuk menganalisis pandangan dan sikap mereka. Orang Papua dan Aborigin memandang alam sebagai entitas yang menyatu dengan mereka dalam relasi religio-magis, sedangkan para pendatang baru memandang alam sebagai komoditas ekonomi yang potensial untuk dieksploitasi demi menghasilkan keuntungan. Melalui dua pandangan tersebut, kedua puisi ini memberikan edukasi dan advokasi tentang pentingnya pelestarian alam dan kritik terhadap perusakan lingkungan.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Iskarna, T., Brameswari, C., & Astuti, E. P. (2020). Alam dalam Perspektif Natives dan New Settlers: Kajian Ekokritik Puisi �Monolog Bumi Terjarah� dan �We Are Going�. Sintesis, 14(1), 47–58. https://doi.org/10.24071/sin.v14i1.2529