Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang akhir-akhir ini banyak diminati oleh petani. Namun demikian produksi kopi Indonesia menurun yang salah satunya diakibatkan oleh teknik budidaya yang belum optimal. Peningkatan produksi dapat dilakukan sejak awal penanaman. Aplikasi bahan organik pada awal tanam diharapkan dapat meningkatkan produksi kopi saat panen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis dan jenis bahan organik yang tepat untuk pertumbuhan tanaman kopi arabika. Percobaan dilakukan mulai bulan Agustus – November 2017 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unpad, di Jatinangor. Ketinggian tempat percobaan adalah 752 m dpl dengan ordo Tanah Inceptisol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan yang diulang tiga kali. Perlakuannya adalah tanpa diberi bahan organik, Dosis asam humat ( 5,10,15,20 ml/tanaman) dan dosis pupuk kotoran sapi (5, 10, 15, 20 kg/tanaman). Hasil penelitian menunjukkan Respon tanaman kopi muda terhadap pemberian jenis pupuk organik hanya terdapat pada variabel indeks klorofil umur 8 MSP. Aplikasi asam humat 10 ml memberikan pengaruh terbaik pada indeks klorofil dan terdapat kecenderung lebih baik pada pertambahan tinggi tanaman, pertambahan diameter batang dan pertambahan jumlah daun.
CITATION STYLE
Rosniawaty, S., Ariyanti, M., Sudirja, R., Mubarok, S., & Saragih, E. W. (2018). Respon Tanaman Kopi Muda terhadap Pemberian Jenis Bahan Organik yang Berbeda. Agrosintesa Jurnal Ilmu Budidaya Pertanian, 1(2), 71. https://doi.org/10.33603/.v1i2.1929
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.