Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ujaran thelo, jidor, sikem, dan sikak sebagai umpatan khas Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kabupaten Temanggung dipilih sebagai lokasi pengambilan data dengan tujuan untuk mengungkap makna umpatan thelo, jidor, sikem, dan sikak dalam perilaku komunikasi warga. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bentuk umpatan di Temanggung, yaitu berupa kata dan makian berbentuk frasa. Ada dua tujuan penggunaan ujaran thelo, jidor, sikem, dan sikak, yaitu; pertama, sebagai bentuk marah atau perlawanan atas kejahatan, anomali, atau kezaliman yang menimpa warga Temanggung, dan kedua, sebagai ekpresi budaya untuk mengungkapkan rasa senang, kagum, terkejut, dan heran. Ketika ada orang melakukan kejahatan pada salah satu warga, warga secara spontan mengucapkan thelo, jidor, sikem, atau sikak berdasarkan tingkat kejahatannya. Ujaran thelo, jidor, sikem, atau sikak tidak diucapkan untuk melakukan kejahatan, justru sebagai bentuk protes terhadap kejahatan. Ketika ada orang mencuri, warga biasa mengucap thelo, jidor, sikem, atau sikak atas kejadian tersebut.
CITATION STYLE
Ibda, H. (2019). Penggunaan Umpatan Thelo, Jidor, Sikem, Sikak Sebagai Wujud Marah Dan Ekspresi Budaya Warga Temanggung. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 8(2), 172. https://doi.org/10.26499/rnh.v8i2.1293
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.