Elektrik Blanket dapat Mengurangi Kejadian Menggigil dan Hipotermi pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea

Abstract

Latar Belakang: Operasi bedah sectio caesarea mempunyai risiko mengganggu intregritas atau keutuhan tubuh bahkan dapat merupakan ancaman kehidupan pasien. Pasien post operasi sectio caesarea dapat mengalami hipotermi yang disebabkan oleh suhu yang rendah di kamar operasi, luka yang terbuka dan aktifitas otot yang menurun akibat efek anestesi spinal, sehingga dapat memperlama proses penyembuhan luka operasi. Salah satu penatalaksanaan untuk menangani kasus hipotermi di ruang pemulihan adalah dengan penggunaan selimut elektrik, namun penggunaan selimut tersebut di Rumah sakit P Jakarta belum dijadikan standar prosedur operasional. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh elektrik blanket terhadap kejadian menggigil dan peningkatan suhu tubuh pasien post operasi sectio caesarea yang mengalami hipotermia di ruang pemulihan rumah sakit P Jakarta. Metode:  Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian, one group pre-test post-test design adalah kegiatan penelitian yang memberikan tes awal (pre-test) sebelum diberikan perlakuan, setelah diberikan perlakuan barulah memberikan tes akhir (post-test). Pada pasien menjalani bedah section caesarea diruang pemulihan Rumah Sakit P di Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menjalani operasi sectio caesarea di Rumah Sakit P di Jakarta selama penelitian berlangsung dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil: Pada uji paired sampel T-Test Pada data menunjukan nilai signifikasi sig (2-tailled 0,00) yang artinya nilai signifikasi 2-tailled 0,00 < 0,05. Maka terdapat pengaruh yang bermakna antara data suhu sebelum dan sesudah pemberian intervensi berupa electric blanket. Kesimpulan: Adanya pengaruh elektrik blanket terhadap kejadian menggigil dan hipotermi serta peningkatan suhu tubuh pasien yang menjalani pembedahan sectio caesarea selama berada di ruang pemulihan rumah sakit P Jakarta.