Keterbatasan sumber daya alam dalam menyediakan material membentuk beton merupakan sebuah persoalan yang penting. Oleh karena itu, lebih baik dimanfaatkan sebagai campuran aspal AC-WC seperti limbah beton pengujian praktik di POLBAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar terhadap kinerja karakteristik campuran aspal AC-WC. Material limbah beton yang digunakan adalah agregat kasar ukuran 12,5 mm dan 9,5 mm dan kadar limbah beton yang digunakan dalam campuran yaitu 0%, 50%, dan 100%. Tujuan dibuat 3 jenis campuran dengan kadar yang berbeda adalah agar didapatkan pengaruh limbah beton dan kadar limbah beton optimum yang dapat digunakan sebagai subtitusi agregat kasar pada campuran aspal AC-WC. Metodologi campuran yang digunakan adalah dengan metode kepadatan mutlak sampai mendapatkan kadar aspal optimum. Hasil dari penelitian ini adalah dengan kadar limbah 50% nilai stabilitas naik 18,34%, nilai flow turun 45,43%, nilai stabilitas sisa turun 20,75%, nilai VIM naik 14,78%, nilai VMA naik 18,26%, dan nilai VFB turun 0,90%. Sedangkan dengan kadar limbah 100% nilai stabilitas naik 18,62%, nilai flow turun 47,21%, nilai stabilitas sisa turun 30,19%, nilai VIM naik 36,02%, nilai VMA naik 23,66%, dan nilai VFB turun 2,09%. Kadar limbah beton optimum yang dapat digunakan adalah 50%.
CITATION STYLE
Maulana, A., Amaliah, M., & Utami, R. (2020). Pemanfaatan Limbah Beton Sisa Pengujian Sebagai Substitusi Agregat Pada Campuran AC-WC. Potensi : Jurnal Sipil Politeknik, 22(1), 87–95. https://doi.org/10.35313/potensi.v22i1.1678
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.