Di Indonesia setiap ibu hamil akan mendapatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dimana di dalam buku tersebut telah terdapat banyak pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh ibu dari mulai hamil, bersalin hingga anak balita. Buku KIA tersebut menjadi salah satu media dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil. Namun, informasi yang diberikan di dalam buku tersebut masihlah minim dan kurang maksimal maka diperlukan media lain yang memiliki informasi lebih lengkap dan lebih jelas. Buku saku mengenai tanda bahaya kehamilan merupakan alternatif media baru dalam penyampaian materi mengenai tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan media ceramah dibandingkan dengan metode buku saku dalam peningkatan tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan.Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif dengan menggunakan dua kelompok sampling yang berbeda yang diberikan pretest dan posttest. Subjek pada penelitian ini sebanyak 20 orang, pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan adanya perbedaan hasil yang cukup signifikan dari kedua metode yang digunakan yaitu nilai standar deviasi metode buku saku sebesar 1.792 sedangkan untuk metode ceramah sebesar 1.054. Dari hasil analisis data menggunakan independen T-test didapatkan hasil nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan dengan menggunakan metode buku saku dibandingkan dengan metode ceramah.
CITATION STYLE
Widyastuti, D. E. (2018). PERBANDINGAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN BUKU SAKU DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 16(1), 84. https://doi.org/10.26576/profesi.287
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.