Seiring bertambahnya usia, lansia mulai mengalami penurunan elastisitas dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Salah satu upaya penanganan menurunkan tekanan darah adalah dengan terapi relaksasi otot progresif. Terapi ini dapat memunculkan respon relaksasi yang merangsang aktivitas saraf simpatis dan parasimpatis sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas relaksasi otot progresif dalam penurunan tekanan darah tinggi pada lansia di Paupire, Ende. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen tanpa kelompok kontrol dengan pendekatan one group comparison pre dan post-test design, dengan teknik Total Sampling. Sampel berjumlah 41 responden, masing-masing responden mendapat latihan relaksasi otot progresif selama 15 menit, dilakukan selama 6 hari berturut-turut. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan setelah latihan relaksasi otot progresif. Hasil penelitian menunjukan setelah latihan relaksasi otot progresif terjadi penurunan tekanan darah sistolik dari 157,56 mmHg menjadi 133,17 mmHg dan tekanan darah diastolik mengalami penurunan dari 91,95 mmHg menjadi 78,29 mmHg. Uji statistik menunjukkan bahwa latihan relaksasi otot progresif secara bermakna menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (p value = 0.000; ≤ α 0.005) artinya terapi relaksasi otot progresif efektif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Maka,terapi ini secara mandiri dapat dilakukan oleh lansia sebagai terapi non-farmakologi untuk mendukung upaya komplementer perawatan hipertensi.
CITATION STYLE
Deno, M. K., Bratajaya, C. N. A., & Hidayah, A. J. (2022). Efektifitas Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia di Paupire, Ende. Jurnal Kedokteran Meditek, 28(2), 169–176. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i2.2309
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.