Menarche dini merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri saat usia kurang dari 11 tahun, dimana terjadi perubahan fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau yang biasa terjadi 6 (enam) bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Kejadian menarche dipengaruhi oleh status gizi remaja putri, genetik dan gaya hidup. Hasil Riskesdas (2018) menunjukan bahwa kejadian menarche pada 13 tahun sebanyak 20% dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun. Menganalisis hubungan status gizi dan faktor lainnya terhadap kejadian menarche dini pada remaja putri di YAPA Al-Isti’aanah Kecamatan Cileungsi, Kabupate Bogor. Penelitian ini mengunakan desain studi cross sectional, dengan teknik accidental sampling jumlah sample sebanyak 104 responden. Peneitian dilakukan Mei-Juli 2022, dengan variabel dependen kejadian menarche dini. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Didapatkan remaja putri yang mengalami menarche dini sebanyak 62,5%, adapun hasil yang dudapatkan yaitu status gizi (p-value 0,008), konsumsi gula garam lemak (p-value 0,001), aktivitas fisik (p-value 0,042), tingkat stress (p-value 0,122), paparan media sosial (p-value 0,009). Terdapat hubungan signifikan antara variabel status gizi, konsumsi gula garam lemak, aktivitas fisik dan paparan media sosial dengan kejaian menarche dini.
CITATION STYLE
Elyandri, T. G., & Permatasari, T. A. E. (2023). Hubungan Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Kejadian Menarche Dini Pada Remaja Putri Di YAPA Al-Isti’aanah Kabupaten Bogor. Tirtayasa Medical Journal, 2(2), 54. https://doi.org/10.52742/tmj.v2i2.19445
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.