Pantai Tanjung Lesung merupakan proyek strategis nasional yang menjadi potensi wisata pantai untuk perkembangan perekonomian Provinsi Banten. Kerusakan daerah pesisir telah terjadi dari tahun ke tahun di wilayah ini. Kondisi ini perlu dilakukan mitigasi untuk mengurangi resiko rusaknya infrastruktur dan sangat mengganggu permukiman, pariwisata, dan aktivitas masyarakat yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung yang terjadi dalam 25 (2002 – 2047) tahun yang akan datang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pengembangan wisata pantai dengan mencegah terjadinya abrasi dan akresi di titik-titik krusial. Pemodelan perubahan garis pantai pada penelitian ini, menggunakan modul LITLINE, salah satu modul utama dari LITPACK dari MIKE 21. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dan pengambilan data dari instansi terkait. Analisis hasil model perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung, Kab. Pandeglang menunjukkan potensi terjadinya proses abrasi dan akresi untuk 25 tahun ke depan. Selama 25 tahun dari tahun 2022 – 2047 garis pantai Tanjung Lesung mengalami abrasi sebesar 48.69 m dan akresi sebesar 51,7 m. Nilai rata – rata perubahan garis pantai adalah 11,5 dan 11,75 pada kejadian abrasi dan akresi secara berurut. Akumulasi akresi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 di daerah teluk adalah sebesar 61,65 m, sedangkan akumulasi abrasi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 adalah sebesar 72,49 m. Tanjung Lesung Beach is a national strategic project that becomes a potential for coastal tourism for the economic development of Banten Province. Damage to coastal areas has occurred from year to year in this region. This condition needs to be mitigated to reduce the risk of infrastructure damage and greatly disrupt settlements, tourism, and other community activities This study aims to predict shoreline changes at Tanjung Lesung Beach that will occur in the next 25 (2002–2047) years.. The results of this study are expected to be considered in planning the development of coastal tourism by preventing abrasion and accretion at crucial points. The modeling of shoreline changes in this study uses the LITLINE module, one of the main modules of LITPACK from MIKE 21. Data collection is carried out by field surveys and data collection from relevant agencies. Analysis of the results of the model of shoreline change at Tanjung Lesung Beach, Pandeglang district shows the potential for abrasion and accretion processes for the next 25 years. For 25 years, from 2022 to 2047, the Tanjung Lesung coastline experienced 48.69 m of abrasion and 51.7 m of accretion. The average value of shoreline change is 11.5 and 11.75 for accretion and sedimentation events, respectively. The accumulation of accretion with a period of 5 years to 2047 in the bay area is 61.65 m, while the accumulation of abrasion with a period of 5 years to 2047 is 72.49m.
CITATION STYLE
Liwun, M. K. L., Ismanto, A., Indrayanti, E., Munandar, B., & Siagian, H. (2023). Prediksi Perubahan Garis Pantai Di Pantai Tanjung Lesung, Kec. Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten (Studi Kasus: 2022-2047). Buletin Oseanografi Marina, 12(2), 270–277. https://doi.org/10.14710/buloma.v12i2.50149
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.