Determinan Kebahagiaan Di Indonesia

  • Rahayu T
N/ACitations
Citations of this article
406Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The research objective is to analyse the determinants of happiness in Indonesia. Using cross-section data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, this study takes 17.650 observations which estimated using Oprobit model. The Oprobit model was chosen because of ordinaled response variable and the normal assumption in error distribution. The result shows that happiness in Indonesia positively affected by income, education level, perceived health status and social capital. But social capital that connected with religion and ethnic don’t have significant effect on happiness. All predictors are robust. Demographic characteristics inform that married people, non household head, live in urban area, outside of Jawa-Bali islands and Javanese were happier than others. There is no difference in happiness level between man and woman. Happiness-age relationship indicated U-shaped curve. Marginal effect shows different effect for every happiness level due to a unit change in independent variable. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penentu kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data antar ruang/silang tempat dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4, 2007, studi ini mengambil 17,650 pengamatan yang diestimasi menggunakan model Oprobit. Model Oprobit dipilih karena adanya variabel respon ordinal dan asumsi normal dalam distribusi kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan di Indonesia secara positif dipengaruhi oleh pendapatan, tingkat pendidikan, status kesehatan yang dirasakan dan modal sosial. Namun demikian, modal sosial yang berkaitan dengan agama dan etnis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebahagiaan. Semua prediktor bersifat robust. Karakteristik demografi menginformasikan bahwa orang yang menikah, bukan kepala rumah tangga, tinggal di daerah perkotaan, berada di luar pulau Jawa-Bali dan dari suku Jawa lebih bahagia daripada yang lain. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara pria dan wanita. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Terakhir, efek marjinal menunjukkan efek yang berbeda untuk setiap tingkat kebahagiaan karena perubahan unit variabel independen.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rahayu, T. P. (2016). Determinan Kebahagiaan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18(1), 149. https://doi.org/10.24914/jeb.v19i1.485

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free