Nasionalisme pemerasatu Konflik sosial di Indonesia. Penelitian ini mengunakan deskriptif naratif. Metode sejarah yaitu heuristik, ialah kegiatan menghimpun sumber-sumber sejarah, kritik (verifikasi) meneliti apakah sumber-sumber itu sejati, baik bentuk maupun isinya, interpretasi, untuk menetapkan makna dan saling hubungan dari fakta-fakta yang diverifikasi, historiografi, penyajian hasil sintesis yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah sejarah. Hasil penelitian ini adalah pada titik simpang kritis ketiga yang neyertai akhir rezim Orde Baru, sebagian kelompok tersebut adalah para peserta korban dari kekerasan etnis. Suku Dayak yang terpinggirkan berperang melawan para pendatang suku Madura di pulau Kalimantan pada tahun 1996-1999. Mereka yang terpinggirkan meliputi sejumlah besar kelompok yang dianggap komunitas-komunitas suku atau terpencil, kekuasaan otoriter di bawah demokrasi terpimpin dan Orde Baru mempersempit paksaan intitusional terhadap Aceh dan mempromosikan integrasi yang lebih besar ke dalam model nasional Indonesia. Status khusus Aceh dengan cepat pudar akibat sentarlisasi kekuasaan politik, ekonomi dan militer
CITATION STYLE
Utami, N. E. (2018). NASIONALISME PEMERSATU KONFLIK SOSIAL DI INDONESIA (1996-1999). Kalpataru: Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran Sejarah, 3(2), 1–7. https://doi.org/10.31851/kalpataru.v3i2.1619
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.