Pembelajaran sebagai proses yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkankemampuan berfikir siswa, serta mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran. Hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan pengembangan media pembelajaran di era globalisasi ini. Metode penelitian yang digunakan mengacu pada model pengembangan ADDIE yaitu Analysis(Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Selain itu pada proses uji coba metode yang digunakan meliputi desain uji coba, subjek uji, jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Melakukan uji coba dimaksudkan untuk mendapatkan masukan atau saran,tanggapan, dan penilaian pada program sebagai tolak ukur acuan keberhasilan program. Hasil pengembangan berupa aplikasi gitar sebagai media pembelajaran Seni Budaya untuk siswa kelas VII (Sekolah Menengah Pertama) SMP. Tahap pertama dilakukan rancangan sebanyak dua kali kemudian pada tahap pembuatan dilakukan oleh programer. Langkah selanjutnya adalah tahap validasi ada dua yaitu ahli materi dan ahli kegrafikan. Hasil dari validasi didapat persentase pada ahli materi 84% sedangkan untuk ahli kegrafikan adalah 88%. Tahap selanjutnya adalah tahap ujicoba dilakukan kepada siswa kelas VII (A) SMP Kemala Bhayangkari 9 Waru. Untuk mendapatkan nilai kelayakan kualitas produk didapat dari angket respon siswa dengan persentase 79,5% dengan klasifikasi layak atau tidak revisi.
CITATION STYLE
Pangestu, R. A., & Kristiandri, D. (2020). PENGEMBANGAN APLIKASI GITAR PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA. Jurnal Pendidikan Sendratasik, 9(1), 111–123. https://doi.org/10.26740/jps.v9n1.p111-123
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.