Dewasa ini aktivitas penduduk di kota metropolitan pada akhir pekan telah mengalami peningkatanyang berdampak pada munculnya kemacetan yang cukup serius di beberapa kawasan pusat hiburankota. Seiring dengan adanya ketidakmerataan ketersediaan fasilitas akibat urban sprawl, penduduk didaerah pinggiran berpotensi sebagai bangkitan perjalanan menuju pusat kota (CBD) dalam mengakseskebutuhan hiburan dan rekreasi pada akhir pekan. Permasalahan tersebut, dapat semakin rumitseiring dengan adanya peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan penduduk, dan peningkatankepemilikan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap perilaku perjalananakhir pekan sebagai langkah untuk membangun kebijakan transportasi yang tepat. Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis berupa distribusi frekuensi dan regresilinear berganda untuk menemukan faktor spasial dan non-spasial rumah tangga yang mempengaruhiperilaku perjalanan. Hasil studi menunjukkan bahwa rumah tangga yang tinggal semakin dekat denganCBD akan terdorong untuk meningkatkan frekuensi perjalanan dalam memenuhi kebutuhan sosial,rekreasi, dan hiburan pada akhir pekan, sedangkan yang tinggal lebih jauh dengan CBD akanmeningkatkan panjang perjalanan mereka. Perjalanan tersebut akan semakin bervariasi seiring denganadanya perubahan kondisi sosial, demografi, dan ekonomi rumah tangga seperti kepemilikan anak usiadibawah 16 tahun, kepemilikan mobil, peningkatan pendapatan dan pengeluaran hiburan oleh rumahtangga.Kata kunci: urban sprawl, akhir pekan, perilaku perjalanan
CITATION STYLE
Ulfa, I. M., & Suwandono, D. (2014). Perilaku Perjalanan pada Akhir Pekan oleh Rumah Tangga yang Tinggal di Daerah Pinggiran Kota Semarang. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 10(3), 343. https://doi.org/10.14710/pwk.v10i3.7790
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.