Model adalah sebuah deskripsi atau gambaran visual yang meperlihatkan hubungan-hubungan antarsistem atau konsep untuk menjelaskan atau mendeskripsikan sebuah fenomena menjadi lebih sederhana. Model-model juga banyak diciptakan dan digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, termasuk di dalamnya model-model dalam ilmu komunikasi. Setidaknya, ada enam komponen inti komunikasi yang terdapat dalam sebuah aktivitas komunikasi, yaitu sender, message, chennel, receiver, feedback, dan effect. Namun dalam sejarahnya, ada beberapa model yang tidak menyertakan salah satu atau beberapa komponen tersebut, atau bahkan ada model yang memiliki komponen yang lebih banyak dari itu. Sequential Model of Communication Process adalah salah satu model komunikasi yang memiliki komponen-komponen inti di dalamnya, yang bisa menggambarkan fenomena terciptanya persepsi baru dari sender berkat ide yang diberikan melalui feedback dari receiver. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menjelaskan dan mengimplementasikan Sequential Model of Communication Process pada sebuah contoh fenomena komunikasi. Metode kajian pustaka digunakan dalam artikel ini, di mana tiga buah referensi utama dijadikan landasan teoretis dalam menjelaskan model tersebut. Hasil menunjukkan bahwa noise menjadi komponen penting dalam model ini. Noise selalu terjadi dalam proses komunikasi dalam tahap apapun; baik itu noise secara internal maupun eksternal. Di samping itu, Sequential Model of Communication Process ini bisa dikategorikan sebagai salah satu model komunikasi interaksional, karena makna, persepsi, referensi atau pengalaman (baru) bisa terbentuk melalui umpan balik dari receiver ke sender.
CITATION STYLE
Mohamad Permana, R. S. (2022). KLASIK NAMUN MASIH RELEVAN: SEQUENTIAL MODEL OF COMMUNICATION PROCESS. Jurnal Kajian Budaya Dan Humaniora, 4(3), 336–343. https://doi.org/10.61296/jkbh.v4i3.65
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.