Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat getaran yang terjadi pada berbagai variasi tingkat kebisingan mesin forklift dengan dudukan operator dan mendapatkan koefiesien korelasi tingkat getaran yang terjadi pada mesin serta pengaruhnya terhadap tingkat getaran pada daerah tempat duduk operator. Dari hasil penelitian didapat bahwa pada amplitudo arah vertikal pada tingkat kebisingan paling rendah (87 dB) menghasilkan amplitudo paling tinggi 25.5 mm/s pada mesin dan 2.8 mm/s pada tempat duduk dan pada kebisingan 93 dB terjadi amplitudo paling rendah 0.7 mm/s pada tempat duduk, sementara untuk arah horizontal pada kebisingan 87 dB terjadi amplitudo paling tinggi 17.0 mm/s pada mesin dan 4.8 mm/s pada tempat duduk dan pada kebisingan 93 dB terjadi amplitude paling rendah 13.5 mm/s pada mesin dan 0.8 mm/s pada tempat duduk. Sementara untuk nilai koefisien korelasi, didapat nilai paling tinggi pada arah vertikal (rxy = 0.805) dan paling rendah pada arah horizontal (rxy = 0.48). Maka secara umum dari hasil penelitian diketahui bahwa fluktuasi tingkat geteran yang timbul lebih banyak pada horizontal dibanding vertikal dan tingkat koefisien korelasi getaran yang paling kuat terjadi pada pengukuran arah vertikal dan yang paling lemah korelasinya pada arah horizontal.
CITATION STYLE
Siagian, T. (2022). ANALISA GETARAN DAN KOEFISIEN KORELASI ANTARA GETARAN PADA MESIN (ENGINE) DAN TEMPAT DUDUK OPERATOR (SEAT) DENGAN VARIASI TINGKAT KEBISINGAN MESIN FORKLIFT TYPE FD 30 PA SUMITOMO. Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 10(2), 54–60. https://doi.org/10.47662/alulum.v10i2.233
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.