Para aktivis kesehatan jiwa percaya bahwa perilaku bunuh diri yang banyak terjadi di Gununkidul lebih disebabkan karena terjadinya depresi akibat dari berbagai macam masalah dalam hidupnya.. Penelitian ini ditujukan untuk melihat gambaran sikap masyarakat mengenai fenomena ini, dalam kaitannya dengan Jenis Kelamin dan Status pendidikan. Subyek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Karang Rejek Kecamatan Wonosari Gunungkidul. Alat ukur yang digunakan adalah skala Sikap SPAS. Data diisi oleh subyek pada saat dilakukan group discussion. Analisis data dilakukan secara diskriptif kuantitatif dan Uji-t serta korelasi produk moment. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki sikap yang positif, percaya bahwa bunuh diri dapat dicegah, memiliki control diri yang bagus, dapat menilai perasaan tentang stigma terhadap bunuh diri, dapat memahami dan tidak terpengaruh stigma terhadap penyintas dan keluarganya, memiliki empati dan relasi sosial yang bagus, serta tidak membedakan status keluarga dan tingkat pendidikan. Hasil uji independent sample tes diperoleh harga tA1-A2 = -2.317; df = 101; p= 0,023; p < 0,05 signifikan. Jadi hipotesis diterima.perempuan memiliki sikap yang lebih positif (mean : 5.748) dibanding laki-laki (mean = 5.4890). Uji hipotesis kedua diperoleh harga koefisien korelasi rxy = - 0,037 ; p = 0,357, p > 0,037 Hipotesis ditolak.
CITATION STYLE
Purwaningsih, I. E., Sugiarto, R., & Budiarto, S. (2022). Sikap masyarakat Gunungkidul terhadap perilaku bunuh diri ditinjau dari jenis kelamin dan tingkat pendidikan. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2), 173–188. https://doi.org/10.30738/sosio.v8i2.12440
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.