Aksiologi “Tumbilotohe” Masyarakat Gorontalo Relevansinya dengan Kesucian Jiwa

  • Wibawa N
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Artikel ini ingin menunjukkan aksiologi tumbilotohe yang ada di Gorontalo. Penelitian ini merupakan studi lapangan. Data dikumpulkan melalui inventarisasi data, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan Pertama, Nilai Kesadaran dari Keturunan yang Sama;  Pemasangan lampu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Orang miskin, kaya, pegawai, pendatang yang tinggal di Gorontalo, Bupati, Gubernur seluruhnya memasang lampu di sekitar rumah. Kedua, nilai kembali pada yang fitri  puasa ramadhan merupakan rutinitas yang ibadah yang tidak bisa ditinggalkan dalam setiap tahunnya karena hukumnya yang wajib Puasa Ramadahan ialah puasa yang dilaksanakan dari mulai fajar hingga terbenam matahari. Ketiga, Nilai Kepuasan Spiritual; Kepuasan spitirual masyarakat Gorontalo diwujudkan dengan tetap memasang tumbilotohe dengan model lampu minyak tanah. Harga minyak tanah yang lebih mahal dari pada premium tidak menjadi halangan bagi masyarakat Gorontalo

Cite

CITATION STYLE

APA

Wibawa, N. H. H. P. (2018). Aksiologi “Tumbilotohe” Masyarakat Gorontalo Relevansinya dengan Kesucian Jiwa. Farabi, 15(2), 158–180. https://doi.org/10.30603/jf.v15i2.794

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free