Analisis Tingkat Kesadaran Keamanan Informasi: Studi Kasus Pengguna Aplikasi Perbankan Digital di Indonesia Guna Mencegah Social Engineering

Abstract

Adopsi digital terutama di sektor perbankan digital di Indonesia merupakan yang tercepat di Asia. Perkembangan tersebut dibuktikan dengan tingginya adopsi digital terutama di perbankan digital. Peningkatan jumlah utilisasi layanan perbankan digital dihadapkan dengan ancaman keamanan digital. Pemerintah dan penyedia layanan perbankan telah mencoba pelbagai program kesadaran keamanan informasi, namun banyak pengguna yang masih terkena social engineering yang berakibat hilangnya akses terhadap aplikasi hingga kerugian materi. Permasalahan yang ditemukan adalah belum adanya acuan tingkat kesadaran keamanan informasi pada pengguna aplikasi perbankan digital. Agar program peningkatan kesadaran keamanan informasi dapat efektif dan sejalan dengan kebutuhan pengguna, diperlukan informasi mengenai tingkat kesadaran keamanan informasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kesadaran keamanan informasi pengguna aplikasi perbankan digital guna mencegah kasus sosial engineering. Penelitian ini menggunakan model Knowledge-Attitude-Behaviour (KAB) yang diterapkan pada Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q) dan taksonomi kesadaran keamanan pengguna selular. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner dan mendapat 299 responden valid. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran keamanan informasi pengguna aplikasi layanan perbankan di Indonesia berada pada level baik dengan nilai 81,30%. Nilai masing-masing dimensi kesadaran keamanan informasi adalah dimensi pengetahuan sebesar 84,45% (baik), dimensi sikap sebesar 84,68% (baik) dan dimensi perilaku sebesar 78,06% (cukup). Berdasarkan hasil tersebut, ada beberapa rekomendasi yaitu regulasi terhadap installasi aplikasi ilegal dan materi peningkatan kesadaran keamanan informasi guna mencegah social engineering.