Mendengarkan suara membaca Al-Qur'an (Murottal) diketahui sering digunakan untuk membuat suasana terasa santai. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kami menyelidiki sejauh mana stimulasi suara murottal mempengaruhi penampilan gelombang alfa yang terlihat pada gelombang otak menggunakan detektor sinyal Electoencephalography (EEG). Menggunakan Transformasi Wavelet. Gelombang otak yang terdeteksi oleh sinyal EEG kemudian dianalisis untuk setiap fase gelombang pada frekuensi alfa (8-13 Hz) untuk melihat keadaan rileks. Kami merekam data gelombang EEG dalam 4 kondisi, yaitu kondisi tenang, kondisi tegang, dan keduanya dengan stimulus suara murottal. Setiap kondisi dilakukan masing-masing selama 2 menit. Suara murottal diambil secara acak untuk mendapatkan variasi data. Hasil klasifikasi menggunakan Recurrent Neural Network (RNN) menunjukkan bahwa t raining menggunakan n data ormal dengan tombak s mencapai akurasi 52% ~ 59%, Normal dengan m urottal n ormal menghasilkan nilai akurasi 55% ~ 56%, normal dengan tombak m urottal s mendapatkan nilai akurasi terkecil 35% ~ 46%, s Pike dengan m urrottal n ormal mencapai akurasi 57% ~ 67%, pike S dengan pike M urottal smenghasilkan akurasi 51% ~ 60%, M urottal normal dengan pike M urottal S mencapai nilai akurasi tertinggi 78%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam mendengarkan Murottal Al-Quran.
CITATION STYLE
Hulliyah, K., Setianingrum, A. H., & Santoso, W. (2023). Sinyal Elektroensefalografi Untuk Deteksi Emosi Saat Mendengar Stimulus Pembacaan Al-Quran Menggunakan Wavelet Transform. Technomedia Journal, 8(2SP), 175–188. https://doi.org/10.33050/tmj.v8i2sp.2060
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.