Rendahnya perkembangan motorik halus anak kelompok B RA Al Madani disebabkan karena kurangnya pembelajaran yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak dan kegiatan yang mengutamakan anak untuk belajar membaca, menulis dan berhitung. Dengan aktivitas kolase, dapat melatih kelenturan dan ketekunan, mengenali bentuk dan warna, melatih kreativitas, dan melatih konsentrasi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara aktivitas kolase dari bahan daun kering terhadap perkembangan motorik halus anak. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen one group pretest posttest design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui instrumen observasi dan dokumentasi dengan responden yaitu 10 anak. Kemudian data dianalisis dengan uji normalitas dan uji hipotesis (uji-t). Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum penerapan kolase bahan daun kering (pre test) diperoleh nilai 59,6 dalam kategori kurang dan nilai rata-rata setelah penerapan kolase bahan daun kering (post test) diperoleh nilai sebesar 87,3 dengan kategori sangat baik. Selisih nilai rata-rata antara pre test dan post test menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis uji t bahwa t hitung t tabel dengan t hitung = 10,0284 dan t tabel = 1,8331. Artinya Ha diterima dan terbukti kolase bahan daun kering berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak.
CITATION STYLE
Siti Aminah, N., Yulianingsih, Y., & Nurdiansah, N. (2022). PENGARUH KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN DAUN KERING TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI. Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 15–20. https://doi.org/10.36456/incrementapedia.vol4.no1.a5000
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.