Interseksionalitas Perempuan dan Laki-Laki Bangsawan dalam “Tula-Tula Mia Wakatobi”

  • Saputra B
  • Qarimah A
N/ACitations
Citations of this article
35Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Perempuan dan laki-laki yang bergelar bangsawan sebagai kelas sosial tertinggi pada masyarakat pramodern tidak membuat mereka secara pasti memperoleh privilese dan prestise. Setiap individu menduduki posisi yang kemudian menunjukkan jenis perbedaan kekuasaan berdasarkan kategori sosiokultural, khususnya seperti gender. Penelitian ini bertujuan menelaah praktik yang ditemui perempuan dan laki-laki bangsawan pada cerita rakyat Wakatobi atau “Tula-tula Mia Wakatobi”. Metode interseksi digunakan untuk membongkar ruang-ruang diskriminasi berdasarkan lapisan identitas yang saling berinteraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan bangsawan adalah pihak yang dirugikan dibanding laki-laki bangsawan. Perempuan bangsawan beridentitas ganda, yaitu sebagai bangsawan serta putri dari ayah dan raja. Dengan demikian formasi identitas menjadi penyebab utama adanya privilese atau “peliyanan“ melalui tindakan diskriminatif yang dialami oleh para tokoh bangsawan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Saputra, B. A., & Qarimah, A. N. (2022). Interseksionalitas Perempuan dan Laki-Laki Bangsawan dalam “Tula-Tula Mia Wakatobi.” Arif: Jurnal Sastra Dan Kearifan Lokal, 1(2), 226–241. https://doi.org/10.21009/arif.012.04

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free