Penelitian ini mengkaji gaya bahasa repetisi dalam ceramah Ustaz Adi Hidayat (UAH) terkait sosialisasi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penyelenggaraan ibadah selama wabah COVID-19. Sumber data penelitian ini adalah ceramah UAH yang ditayangkan melalui akun Youtube Adi Hidayat Official. Analisis data dilakukan dengan membuat transkrip ceramah, menandai data yang terdapat repetisi, membuat analisis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak semua gaya bahasa repetisi terdapat dalam ceramah UAH, seperti gaya bahasa epistifora. Gaya bahasa repetisi yang terdapat dalam ceramah UAH, terdiri atas (1) epizeuskis, (2) tautotes, (3) anafora, (4) simploke, (5) mesodiplosis, (6) epanalepsis, (7) anadiplosis. Selain itu, hasil penelitian ini juga menemukan terdapatnya dua gaya bahasa repetisi dalam satu data, yakni (1) anafora dan tautotes, (2) epizeuskis dan tautotes, dan (3) anafora dan mesodiplosis. Gaya bahasa repetisi yang digunakan oleh UAH bertujuan untuk menekankan poin-poin penting dari fatwa MUI sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pendengar. Hal itu dibuktikan dengan dominanya gaya bahasa epizeuskis dan tautotes yang tedapat dalam penelitian ini. Gaya bahasa repetisi dalam bentuk lisan akan berbeda hasil temuannya dengan kajian teks. Gaya bahasa repetisi pada ceramah bersifat spontan. Penceramah umumnya melalukan improvisasi dalam menyampaikan dakwah sehingga gaya bahasa repetisi yang dilakukan menjadi ciri khas pada dirinya.
CITATION STYLE
Luthfi, L., Nuthihar, R., RN, H., & Wahdaniah, W. (2020). Gaya bahasa repetisi ustaz adi hidayat tentang penyelenggaran ibadah dalam wabah covid-19. BAHASTRA, 40(1), 39. https://doi.org/10.26555/bahastra.v40i1.15306
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.