Abstrak: Perilaku mengkonsumsi minuman keras (Miras), narkotika psikotropika dan zat adiktif lain (Napza) berdasarkan pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa perilaku ini mengalami peningkatan dari tahun ketahun serta perilaku ini dimulai sejak usia remaja (12-24 tahun). Perilaku mengkonsumsi miras dan napza jika dilihat dari beberapa sudut pandang berdampak dan sangat merugikan bagi diri sendiri dan juga orang lain disekitarnya, selain itu sangat berbahaya terhadap kesehatan. Tujuan PkM: Untuk meningkatkan pengetahuan remaja terhadap bahaya menkonsumsi miras dan napza di Desa Suluun, Kabupaten Minahasa Selatan. Metode: Kegiatan PkM mengunakan metode penyuluhan dan diskusi. Penyuluhan dipaparkan oleh tim-ahli dari BNN provinsi Sulawesi utara dan anggota tim PkM. Kegiatan ini diikuti oleh remaja Desa Suluun yang berjumlah 103 orang, dan dievaluasi mengunakan pre-post-test. Hasil: Kegiatan PkM terlaksana dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan dengan hasil pre-posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi dengan nilai rata-rata pre-test 64.36 dan post-test 75.14. Kegiatan yang dilakukan dirasakan berdampak bagi remaja dan diharapkan dilakukan secara berkelanjutan.Abstract: The behavior of consuming alcohol, psychotropic narcotics, and other addictive substances based on several studies shows that this behavior has increased from year to year and this behavior starts from adolescence (12-24 years). The behavior of consuming alcohol and drugs when viewed from several points of view has an impact and is very detrimental to oneself and also others around them, besides that it is very dangerous to health. PkM Objective: To improve adolescents' knowledge of the effects of consuming alcohol and drugs in Suluun Village, South Minahasa Regency. Methods: The PkM activity used counseling and discussion methods. The counseling was presented by a team of experts from the BNN of North Sulawesi province and members of the PkM team. This activity was attended by 103 adolescents of Suluun Village, and evaluated using pre-post-test. Results: PkM activities were carried out well and in accordance with the planned schedule with pre-posttest results showing an increase in adolescent knowledge after being given education with an average pre-test score of 64.36 and post-test 75.14. The activities carried out are felt to have an impact on adolescents and are expected to be carried out on an ongoing basis.
CITATION STYLE
Rumambi, M. F., Umerung, C. L., Pangkey, B. C. A., Tompunu, M. R. G., & Roringpandey, R. (2024). EDUKASI KESEHATAN: BAHAYA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS DAN NARKOTIKA PSIKOTROPIKA. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 8(1), 908. https://doi.org/10.31764/jmm.v8i1.20163
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.