Telaah Kritis Makna Hujan dalam Alquran

  • Mauliddin A
N/ACitations
Citations of this article
95Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang pemaknaan kata hujan dalam Alquran. Hujan dapat diartikan sebagai pembawa berkah, namun bagi sebagian orang, hujan juga diartikan sebagai musibah, padahal manfaat hujan sendiri sangat besar bagi kehidupan di bumi. Penelaahan berdasarkan penafsiran Ibn Katsir, Quraish Shihab, dan HAMKA dengan menggunakan metode komparatif. Penelitian ini menemukan bahwa kata hujan yang ada dalam Alquran tidak hanya bermakna rahmat atau anugerah saja, namun juga bermakna sebagai azab atau musibah, dan fenomena alam. Persamaan dari tiga tafsir tersebut ialah hujan dipandang sebagai rahmat atau anugerah karena dianggap bermanfaat oleh seluruh mahluk yang ada di muka bumi, hujan dipandang sebagai azab disebabkan ditahan turunnya oleh Allah selama beberapa waktu dan juga karena turunnya yang disertai guntur dan angin lebat yang dapat merusak bumi, dan hujan bermakna sebagai fenomena alam disebabkan turunnya sebagai suatu proses turunnya air dari langit ke bumi

Cite

CITATION STYLE

APA

Mauliddin, A. I. (2018). Telaah Kritis Makna Hujan dalam Alquran. AL QUDS : Jurnal Studi Alquran Dan Hadis, 2(1), 89. https://doi.org/10.29240/alquds.v2i1.382

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free