Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kearifan lokal mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa sebagai perwujudan sosial kohesi komunitas petani jambu mete untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Buton Utara. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, di mana peneliti melakukan pemilihan secara sengaja berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Informan berjumlah 36 orang yang tersebar pada 10 Desa Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan pengamatan partisipatif. Hasil penelitian ini menunjukkan mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa telah menjadi praktik tradisi pertanian serta memiliki daya dukung yang kuat untuk memperkokoh kohesi sosial antar sesama anggota komunitas petani jambu mete. Praktek ini mencerminkan semangat solidaritas, gotong royong, dan saling menghormati lingkungan. Komunitas petani jambu mete terlibat aktif dalam pelaksanaan mecula haroa ano laa dan mewuhia limano bhisa sebagai bentuk partisipasi dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk pemahaman pentingnya kearifan lokal dalam membangun kohesi sosial dan jaringan sosial dalam masyarakat. Implikasi penelitian meliputi perencanaan berkelanjutan dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan pertanian di Kabupaten Buton Utara.
CITATION STYLE
Syahrun, S., Umanailo, M. C. B., Halim, H., & Alias, A. (2023). Kearifan Lokal Mecula Haroano Laa dan Mewuhia Limano Bhisa sebagai Perwujudan Kohesi Sosial. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 12(3), 487–497. https://doi.org/10.23887/jish.v12i3.66633
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.