Ensiklik Laudato Si merupakan sebuah master piece Paus Fransiskus bagi keselamatan alam dan segala isinya. Penulis menyebutnya, master piece sebab, tulisan ini memberi perhatian besar kepada upaya-upaya kita merawat bumi secara universal dan peduli terhadap perubahan iklim yang terus menerus terjadi. Manusia perlu memperlakukan bumi secara manusiawi, arif lagi bijaksana dan bukan sebaliknya. Bumi bukan sekedar planet yang menghiasi system tata surya, tetapi dari bumi lahir segala kehidupan, harapan, impian dan sukacita. Manusia perlu belajar dari Allah dan dari sifat-sifat-Nya, namun manusia patut mengetahui tabiat buruknya, sikap yang serba eksploratif dan destruktifnya. Melihat alam sebagai anugerah dan rahmat Tuhan merupakan sebuah keharusan bagi manusia. Juga merawat dan memberdayakan bumi merupakan amanat suci ensiklik Laudato Si, sebagai maha karya Paus berkebangsaan Argentina tersebut. Selain itu, penulis menggunakan metode studi kepustakaan, dengan maksud memberikan rujukan kepada pembaca bahwa usaha menjaga sesungguhnya merupakan ajakan Allah secak penciptaan dan usaha gereja terus menerus. Sebab itu, manusia tidak bisa melupakan begitu saja panggilannya untuk menjawa planet bumi ini.
CITATION STYLE
Daniel Wejasokani Gobai. (2023). ENSIKLIK LAUDATO SI DAN PERUBAHAN IKLIM. JURNAL REINHA, 13(2), 107–115. https://doi.org/10.56358/ejr.v13i2.194
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.