Secara bahasa Parenting berasal dari bahasa Inggris, dari kata Parent yang berarti Orang tua.“ Toxic Parents ” ini sesungguhnya secara dominan merupakan bagian dari kasus yang terjadi dalam lingkup “ Tarbiyatul Aula̅d ( تربية الأولاد) / Pendidikan Anak ”. Toxic parent adalah orang tua yang melakukan tindakan-tindakan yang menyakiti jiwa anak. Sedangkan toxic parenting merupakan pola pengasuhannya. Jadi dalam arti lain, toxic parent adalah subjek yang melakukan tindakan toxic, yaitu orang tua. Sedangkan toxic parenting adalah predikat yang mengandung unsur toxic, yaitu pola pengasuhannya. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah studi kepustakaan (Library Research). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Wa Khawa̅tir Al-Ima̅m. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah buku-buku dan bahan bacaan yang relevan dengan tema penelitian ini. Adapun kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah bahwa Toxic Parenting merupakan pola pengasuhan yang kurang tepat yang dapat menimbulkan dampak-dampak negative untuk anak. Al-Quran ingin memberikan pesan melalui kisah tersebut dalam kitab tafsir wa khawa̅tir al-Ima̅m karya Muḥammad Mutawalli̅ asy-Sya’ra̅wi̅. Bagaimana seharusnya interaksi antara orang tua dan anak yang terdapat pada QS. Aṣ-Ṣāffāt [37]: 102, QS. Luqma̅n [31]: 12-14, QS. Al-Isra̅’ [17]: 23, dan QS. Al-Isra̅' [17]: 82. Al-Quran memaparkannya melalui cuplikan percakapan antara orang tua dan anak yang sangat bertolak belakang dengan kebanyakan perilaku orang tua saat ini.
CITATION STYLE
Padilah, N., & Septiani, L. A. (2023). TOXIC PARENTING TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI KITAB TAFSI̅R WA KHAWA̅TIR AL-IMA̅M KARYA SYAIKH MUḤAMMAD MUTAWALLI̅ AS-SYA’RA̅WI̅). SERUMPUN : Journal of Education, Politic, and Social Humaniora, 1(2), 107. https://doi.org/10.61590/srp.v1i2.91
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.