Kawasan jalan Ratulangi Kota Makassar dulunya merupakan jalan penghubung antara Kerajaan Tallo di bagian Utara dan Kerajaan Gowa di bagian Selatan, kawasan ini masih ditemui bangunan-bangunan bersejarah, kawasan ini menjadi lingkungan perkantoran, perdagangan dan jasa serta komersial. Lalu-lintas pada kawasan Ratulangi cukup ramai, ditunjang dengan prasarana jalan yang cukup baik, jenis kendaraan yang lewat cukup bervariasi, oleh karena itu jam kerja pada kawasan ini sangat padat, sedangkan fasilitas elemen kota di kawasan ini masih kurang dan tidak layak dilihat dari segala aktivitas kota yang terjadi di kawasan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keberadaan fungsi-fungsi ruang terbuka pada bangunan yang berada disepanjang koridor jalan, pada bagian ini akan dipilih beberapa titik berdasar pada fungsi bangunan, ruang terbuka dan lokasinya terhadap jalan ratulangi, mendapatkan fungsi bangunan dan pendukung aktivitas yang terjadi disepanjang koridor jalan Ratulangi, sebagai solusi terhadap permasalahan yang ada. Penelitian ini mengunakan teori sirkulasi, jalur pedestrian, dan activity support dari Hamid Shirvani dalam bukunya The Urban Design Process. Penulis menggunakan metode pengumpulan data observasi dan dokumentasi sedangkan metode analis datanya kualitatif fenomologis. Isu utama yang memusatkan perhatian pada makna dan pengalaman subjek sehari-hari yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana objek dan pengalaman tercipta secara penuh makna dan dikomunikasikan dalam kehidupan sehari-hari, perlakuan subjektivitas sebagai topik penelitian itu sendiri. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat, agar penataan kota khususnya koridor jalan dapat tertata dengan baik sesuai dengan standar elemen kota.
CITATION STYLE
Andi Halim, H. (2016). ANALISA RUANG PUBLIK KORIDOR JALAN RATULANGI DI MAKASSAR. LOSARI : Jurnal Arsitektur Kota Dan Pemukiman, 29–33. https://doi.org/10.33096/losari.v1i1.34
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.