Pendekatan Health Belief Model (HBM) Untuk Menganalisis Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Dalam Menggunakan Insulin Di Kota Banjarmasin

Abstract

Latar Belakang: Health Belief Model (HBM) merupakan teori yang digunakan untuk memahami sikap serta prilaku kesehatan terhadap suatu penyakit, hbm terdiri faktor persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan pemicu untuk bergerak. Upaya pencegahan penyebaran virus covid-19 di Indonesia dilakukan dengan menetapkan peraturan untuk melakukan vaksinasi covid-19 terutama pada lansia yang rentan terinfeksi dengan cakupan vaksinasi sebesar 70% untuk mencapai Herd Immunity. Tujuan: Mengetahui faktor persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan dalam mempengaruhi persepsi lansia terhadap penerimaan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Tanah Bumbu. Metode: Penelitian ini merupakan cross sectionaldengan jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan instrument yang digunakan pada penelitian adalah kuesioner dengan google form. Analisis data yang digunakan adalah Univariat, Bivariat dengan Chi Square, dan Multivariat dengan regresi logistic. Hasil: Penelitian menunjukkan dari 120 responden lansia di Kabupaten Tanah Bumbu didapatkan sebanyak 65.8% lansia menyatakan akan melakukan vaksinasi covid-19. Faktor yang dominan dalam mempengaruhi vaksinasi adalah persepsi hambatan yaitu khawatir kemungkinan terjadi infeksi dalam waktu dekat yang tinggi. Faktor persepsi kerentanan, keparahan, manfaat dan hambatan memiliki pengaruh dengan penerimaan vaksinasi pada lansia di Tanah Bumbu. Faktor demografis (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, pernah atau tidaknya didiagnosis penyakit kronis) tidak memiliki pengaruhyang signifikan dengan penerimaan vaksin covid-19 di Kabupaten Tanah Bumbu. Simpulan: 65.8% lansia di Tanah Bumbu menyatakan akan melakukan vaksinasi covid-19. Persepsi hambatan, manfaat, kerentanan, keparahan, dan pemicu untuk bergerak memiliki pengaruh terhadap penerimaan vaksinasi covid-19.