Mata pelajaran biologi yang menantang peserta didik dalam memahami konsep-konsep kompleks diantaranya adalah virus, yang bersifat abstrak dan mikroskopis. Observasi di SMAN 1 Kedamean Gresik menunjukkan kekurangan dalam visualisasi materi abstrak, karena guru masih menggunakan media 2 dimensi yang kurang efektif. Hasil belajar menunjukkan bahwa 82,4% siswa mengalami kesulitan, terutama dalam materi virus yang mikroskopik., dan tidak adanya alat yang menunjang untuk memvisualisasikan virus secara detail. Untuk mengatasi tantangan ini, dalam penelitian mengusulkan pengembangan media Augmented Reality (AR) berbasis Problem Based Learning (PBL). Integerasi AR ke dalam PBL diaplikasikan untuk memvisualisasikan materi abstrak menjadi pengalaman nyata, memberikan perspektif yang membantu kognisi siswa, dan meningkatkan ketajaman analisis peserta didik terhadap masalah autentik. Metode pengembangan yang digunakan adalah ADDIE. Sebagai kerangka pengembangan, melibatkan tahap Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Validasi dilakukan oleh ahli media, ahli materi, dan pengguna. Hasil uji coba menunjukkan bahwa produk AR berbasis PBL ini sangat layak dengan rata-rata porsentase keseluruhan sebesar 92,73%. Dengan demikian, media pembelajaran ini memberikan solusi inovatif dan efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi biologi yang abstrak dan mikroskopis, khususnya pada materi virus.
CITATION STYLE
Sholikha, A. M., Bachrib, B. S., & Dewi, U. (2024). Pengembangan Media Pembelajaran Augmented Reality Berbasis Problem Based Learning dalam Materi Virus Biologi. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(3), 2663–2668. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i3.3549
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.