EPISTEMOLOGI AL-GHAZALI

  • GHAZALI M
N/ACitations
Citations of this article
126Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sebagai Hujjatul Islam, al-Ghazali adalah tokoh yang sudah tidak diragukan lagi perannya dalam membangun tradirisi keilmuan di dunia Islam. Kecerdasannya telah membuat kagum orang banyak, bukan saja dari kalangan umat Islam bahkan juga para cendekiawan Barat. Hasil karya ilmiahnya yang begitu banyak dan meliputi berbagai disiplin ilmu adalah bukti betapa produktifnya sang jenius ini.Tulisan ini hendak mengangkat pemikiran al-Ghazali tentang filsafat ilmu dengan ketiga aspeknya: ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Secara ontologis, al­Ghazali tidak menghendaki adanya dikhotomi ilmu. Pemisahan ilmu menjadi ilmu umum dan ilmu agama sejatinya adalah tidak sejalan dengan hakikat ilmu itu sendiri. Bagi al-Ghazali, ilmu secara substansial adalah satu karena memang berasal dari Yang Satu, yaitu Allah swt.Adapun ditinjau dari aspek epistemologis, kebenaran ilmiah, menurut al­Ghazali, bisa diperoleh dengan menggunakan tiga buah instrumen, yaitu panca indra, akal dan hati. Sedangkan pada aspek aksiologis, ilmu harus dikembangkan dengan tujuan bagi kemaslahatan manusia dan alam dengan dilandaskan kepada nilai-nilai teosentris (ibadah).Kata kunci: Al-Ghazali, Epistemology, Ilmu, Filsafat, Tasawuf.

Cite

CITATION STYLE

APA

GHAZALI, M. B. (2001). EPISTEMOLOGI AL-GHAZALI. ALQALAM, 18(90–91), 174. https://doi.org/10.32678/alqalam.v18i90-91.1469

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free