WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI ALAT ANTIKORUPSI DALAM INSTITUSI KEPOLISIAN

  • Hartono T
  • Cahaya F
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara whistleblowing judgment, situational factors, dan self efficacy pegawai negeri pada institusi kepolisian terhadap niat untuk melakukan whistleblowing dengan menambahkan pemahaman terhadap konsep good governance sebagai variabel mediating. Hasil statistik menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pemahaman konsep good governance dan niat untuk meniup peluit. Temuan ini menunjukkan bahwa teori planned behavior mampu menjelaskan fenomena niat untuk menjadi whistleblower dalam konteks institusi kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Implikasi utama adalah, anggota kepolisian akan melaporkan kasus korupsi melalui whistleblowing system yang ada jika ia memahami konsep good governance. Implikasi penting lainnya adalah bahwa program pelatihan tata kelola pemerintahan yang baik bagi petugas kepolisian sangat penting untuk dilakukan sehingga whistleblowing dapat digunakan sebagai alat anti-korupsi yang efektif.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hartono, T., & Cahaya, F. R. (2017). WHISTLEBLOWING INTENTION SEBAGAI ALAT ANTIKORUPSI DALAM INSTITUSI KEPOLISIAN. Akuisisi: Jurnal Akuntansi, 13(2). https://doi.org/10.24127/akuisisi.v13i2.156

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free